Konsumen adalah mereka yang memilki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. Seseorang konsumen yang rasional pada waktu akan memutuskan pembelian suatu barang tidak didasari oleh emosi belaka namun terutama didasari pada suatu pertimbangan bahwa apa yang akan dibelinya memang memberikan tingkat kepuasan terbesar jika dibandingkan dengan barang lainnya.
Terdapat 2 teori pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:
- Pendekatan Kardinal
- Pendekatan Ordinal
Pendekatan guna cardinal menggunakan asumsi bahwa guna atau kepuasaan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, akan tetapi juga dapat diukur. Oleh karena menurut kenyataan kepuasan seseorang tidak dapat diukur maka asumsi tersebut dengan sendirinya dapat dikatakan tidak realistic. Inilah yang biasanya ditonjolkan sebagai kelemahan daripada teori konsumen yang menggunakan pendekatan guna cardinal, yang terkenal pula dengan sebutan teori konsumen degan pendekatan guna marginal klasik atau classical marginal utility approach.
Pendekatan Indifference Cuve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan knsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
KEBUTUHAN DAN PERILAKU
Perilaku konsumen disadari oelh Motif, Motivasi dan kebutuhan konsumen.
Factor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
- Kekuatan social budaya
- Kekuatan factor psikologis
- Factor sikap dan keyakinan
- Konsep diri
Kebutuhan menurut David McClelland
Tiga macam kebutuhan manusia:
1. Need for achievement
Kebutuhan akan penghargaan disebut juga dengan citra diri, dasar yang digunakan adalah bahwa
apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi pada dan mencerminkan identitas
mereka, artinya: “kami adalah apa yang menjadi milik kami”.
2. Need for affiliation
FaktorFaktor Sosial
a. Kelompok Acuan
b. b. Pemuka Pendapat:
c. c. Keluarga
d. d. Peran dan Status
3. Need of power
kebutuhan akan kekuasaan didasari oleh Jenis Perilaku Keputusan Pembelian, yakni:
- keterlibatan tinggi
- keterlibatan rendah
- perbedaan besar antara merek
- tingkah laku membeli yang kompleks
- tingkah laku yang membeli variasi
- tingkah laku yang mengurangi ketidakcocokan
- tingkah laku membei yang menjadi kebiasaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar